Desky Avianty Fury / 11511892 / 2PA08
Carl Rogers
Orang yang sehat menurut Rogers adalah orang yang bisa
mengaktualisasikan dirinya. Aktualisasi diri terjadi berkesinambungan,
tidak statis. Aktualisasi diri adalah suatu proses yang sulit dan terkadang
menyakitkan. Berkembangnya konsep diri yang sehat tergantung dari pengalman
masa kecil anak akan pnerimaan dan cinta kasih (ibu).
a) Terdapat
tiga gambaran umum aktualisasi diri
1. Aktualisasi diri bukanlah
merupakan keadaan yang menetap, melainkan suatu proses yang kontinu.
2. Aktualisasi diri merupakan proses
yang sukar bahkan terkadang menyakitkan sehingga diperlukan keberanian untuk
menjalaninya. Hal ini juga menunjukkan bahwa orang yang mengaktualisasikan diri
tidaklah berbahagia di setiap masanya. Kebahagiaan itu akan timbul sebagai efek
dari aktualisasi diri ini.
3. Orang yang mengaktualisasikan
diri adalah benar-benar diri mereka sendiri dan tidak bersembunyi di balik
topeng ataupun menyembunyikan sebagian dari dirinya.
b) Di samping
ketiga hal umum tersebut, lima tanda-tanda orang yang melakukan aktualisasi
diri adalah sebagai berikut:
1. Terbuka pada pengalaman
Orang yang tidak mengembangkan penghargaan positif
bersyarat akan mengembangkan sikap yang terbuka pada pengalaman. Pengalaman
tidak hanya diterima namun juga dimanfaatkan untuk mengembangkan persepsi dan
ungkapan baru. Saat mengalami pengalaman, orang yang demikian lebih mengalami
emosi yang lebih kuat, baik emosi positif maupun negatif, dibanding orang yang
defensif.
2. Kehidupan eksistensial
Orang yang berfungsi sepenuhnya, aktualisasi diri,
akan hidup sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan karena ia terbuka pada
setiap pengalaman. Ia tidak akan beperasangka dan mudah menyesuaikan diri
terhadap pengalaman sehingga tidak harus memanipulasi apa yang dialaminya.
Menurut Rogers, kehidupan eksistensial ini merupakan ciri terpenting
kepribadian yang melakukan aktualisasi diri/keperibadian yang sehat.
3. Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Orang yang mengaktualisasikan diri akan terbuka pada
pengalaman sehingga ia menerima semua informasi yang ada, bahkan dari segi
selain pikirannya. Organismenya secara keseluruhan, baik sadar dan tak sadar,
faktor emosional maupun intelektual, akan menyerap semua informasi yang
diterima. Hal ini menjadikannya dalam membuat keputusan dapat mempercayai
organismenya sendiri, intuisinya, impuls-impuls yang timbul seketika. Ia
menjadi spontan namun tidak terburu-buru (tidak mempertimbangkan konsekuensi
tindakan). Ia percaya dirinya sendiri.
4. Persaaan bebas
Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas dapat
memilih dengan bebas tanpa rintangan atau paksaan antara alternatif pikiran dan
tindakan. Ia memiliki perasaan berkuasa secara peribadi mengenai kehidupan.
Karena merasa bebas dan berkuasa, ia menjadi mampu melihat banyaknya pilihan
dalam kehidupan dan mampu melakukan pilihan-pilihan tersebut sesuai
kehendaknya.
5. Kreativitas
Dengan ciri-ciri di atas membawa akibat yaitu orang
yang sehat adalah orang yang kreatif. Kreativitas dan spontanitas orang yang
mengaktualisasikan diri menjadikannya pantas untuk menjadi barisan depan dalam
proses evolusi manusia.
a) Menurut rogers manusia yang rasional dan
sadar, tidak dikontrol oleh peristiwa-peristiwa pada masa kanak-kanak.
Pengalaman-pengalaman masa lampau mempengaruhi cara bagaimana kita memandang
masa sekarang yang pada gilirannya mempengaruhi tingkat kesehatan psikologis
kita.
b) Positive Regard, suatu
kebutuhan yang memaksa dan dimiliki semua orang. Semua anak terdorong untuk
mencari positive regard. Akan tetapi tidak setiap anak akan menemukan kepuasan
yang cukup akan kebutuhan yang ini. Anak puas kalau dia menerima kasih sayang,
cinta, dan persetujuan dari orang lain, tetapi ia akan kecewa kalau dia
menerima celaan dan kurang mendapat cinta dan kasih sayang.
c) Self concept yang
berkembang dari anak itu sangat dipengaruhu oleh ibu. Namun jika si-ibu tidak
memberikan positive regard kepada anak, anak akan menjadi peka
terhadap suatu tanda penolakan. Dalam hal ini anak mengharapkan bimbingan dan
tingkah lakunya dari orang lain, bukan dari dirinya sendiri. Karena ia telah
merasa kecewa, maka kebutuhan positive regardsekarang bertambah
kuat, anak bekerja keras untuk positive regard dengan
mengorbankan aktualisasi diri.
d) Kasih sayang yang diterima
anak adalah syarat tingkah laku yang baik. Karna ia mengembangkan conditional
positive regard maka ia menginternalisasikan sikap-sikap ibu dan
menerapkannya pada dirinya sendiri. Dalam keadan ini berarti bahwa anak itu
merasa suatu perasaan harga dirinya dalam syarat-syarat tertentu.
e) Syarat utama timbulnya
kepribadian sehat adalah penerimaan “penghargaan positif tanpa
syarat”(unconditional positive regard) pada masa kecil. Hal ini
berkenbang apabila ibu memberikan cinta dan kasih sayang tanpa memperhatikan
anak bertingkah laku. Cinta yang diberikan debgan bebas ini bagi anak itu
menjadi sekumpulan norma dan standar yang diinternalisasikan.
f) Unconditional positive regard tidak
menghendaki bahwa semua pengekangan terhadap tingkah laku anak tidak ada; tidak
berarti bahwa anak diperbolehkan melakukan apa saja yang diinginkan tanpa
dinasihati.
Sumber :
Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan : Model-model Kepribadian
Sehat. Alih bahasa : Yustinus. Yogya : Kanisius
Hall, S. (1993). Teori-teori Psikodinamik (Klinis). Yogyakarta
: Kanisius
Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan. Yokyakarta :
KANISUS
all S. Calvin, dan Gardner Lindzey. 1993. Teori-Teori Sifat dan
Behavioristik. Yogyakarta: Kanisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar